Gambar Ilustrasi Proyek Pemerintah: Strategi Jitu Menguasai Tender & Tingkatkan Profitabilitas

Dalam lanskap bisnis Indonesia, tidak ada pasar yang sebesar, sejelas, dan se-prestisius proyek pemerintah. Setiap tahun, triliunan rupiah digelontorkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai berbagai program pembangunan, mulai dari infrastruktur mega hingga pengadaan barang dan jasa skala kecil. Ini adalah ladang bisnis yang sangat menggiurkan bagi para pelaku usaha, baik perusahaan rintisan maupun korporasi mapan. Namun, pasar ini tidak terbuka bagi sembarang pemain. Untuk bisa bersaing dan memenangkan tender proyek pemerintah, Anda membutuhkan lebih dari sekadar keberuntungan. Anda butuh strategi yang matang, pemahaman mendalam tentang regulasi, dan kesiapan administrasi yang taktis.

Mengapa proyek pemerintah begitu penting? Pertama, volume dan stabilitasnya. Alokasi anggaran pemerintah relatif stabil dan terus meningkat, memberikan kepastian bisnis yang tidak selalu bisa Anda temukan di pasar swasta. Kedua, prestise. Menjadi bagian dari proyek-proyek strategis nasional dapat meningkatkan reputasi dan kredibilitas perusahaan Anda secara signifikan. Ketiga, nilai kontraknya. Proyek-proyek ini seringkali memiliki nilai yang fantastis, menjanjikan profitabilitas yang besar. Namun, semua keuntungan ini datang dengan tantangan tersendiri, terutama dalam hal birokrasi dan persyaratan yang ketat. Menguasai seluk-beluk pengadaan barang dan jasa pemerintah adalah kunci untuk membuka pintu emas ini dan memastikan perusahaan Anda tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat.

Baca Juga: Wajib Tahu: Panduan Lengkap Syarat dan Prosedur SBU Konstruksi Terbaru

Memahami Ekosistem Pengadaan Proyek Pemerintah: Dari Regulasi Hingga Mekanisme Tender

Regulasi Kunci yang Wajib Anda Pahami

Langkah pertama untuk menguasai tender proyek pemerintah adalah memahami landasan hukumnya. Payung hukum utama yang mengatur pengadaan barang dan jasa pemerintah adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018. Perpres ini adalah kitab suci bagi setiap pelaku usaha yang ingin terlibat. Di dalamnya, Anda akan menemukan semua aturan main, mulai dari jenis-jenis pengadaan, metode pemilihan penyedia, hingga sanksi bagi pelanggar.

Selain Perpres, ada juga peraturan teknis yang diterbitkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Lembaga ini bertanggung jawab untuk mengembangkan dan merumuskan kebijakan pengadaan, serta menyediakan sistem informasi yang terintegrasi, seperti Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Memahami seluk-beluk peraturan ini adalah keharusan. Kelalaian sekecil apa pun dapat menyebabkan Anda didiskualifikasi dari tender.

Sebagai contoh, salah satu poin penting dalam Perpres adalah terkait E-Katalog. Pemerintah kini sangat mendorong penggunaan E-Katalog sebagai metode pengadaan yang lebih efisien dan transparan untuk proyek pemerintah. Ini berarti, sebagai pelaku usaha, Anda tidak hanya harus siap dengan tender konvensional, tetapi juga harus proaktif mendaftarkan produk atau jasa Anda di E-Katalog.

Mekanisme E-Procurement dan SPSE: Era Digitalisasi Tender

Sudah lewat masanya di mana tender proyek pemerintah dilakukan secara konvensional dengan tumpukan dokumen fisik. Kini, semuanya serba digital melalui sistem e-procurement yang terpusat di SPSE. SPSE adalah platform online yang dikelola oleh LKPP dan digunakan oleh seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mengumumkan dan melaksanakan tender.

Kehadiran SPSE membawa banyak perubahan positif. Pertama, transparansi. Semua informasi tender, mulai dari HPS (Harga Perkiraan Sendiri), dokumen pengadaan, hingga hasil evaluasi, dapat diakses publik. Ini meminimalisir praktik korupsi dan kolusi. Kedua, efisiensi. Proses tender menjadi lebih cepat dan hemat biaya. Sebagai peserta tender, Anda bisa mengirimkan dokumen penawaran dari mana saja, kapan saja, selama masih dalam batas waktu yang ditentukan.

Berdasarkan data dari LKPP, jumlah tender yang dilaksanakan melalui SPSE terus meningkat setiap tahunnya, mencerminkan komitmen pemerintah terhadap digitalisasi. Memahami alur kerja di SPSE, mulai dari pendaftaran akun, verifikasi, hingga proses pengiriman penawaran, adalah kompetensi dasar yang wajib Anda miliki. Jika Anda masih menggunakan cara lama, Anda akan tertinggal jauh dari kompetitor.

Mekanisme e-procurement ini juga membuka peluang bagi perusahaan dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek pemerintah, tidak terbatas pada lokasi fisik. Ini adalah demokratisasi akses yang sangat menguntungkan bagi pelaku usaha di daerah.

Baca Juga:

Persiapan Administrasi dan Legalitas: Kunci Masuk ke Lingkaran Proyek Pemerintah

Sertifikat Badan Usaha (SBU) & Sertifikat Standar: Paspor Bisnis Konstruksi

Bagi perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi, baik sebagai kontraktor maupun konsultan, SBU dan Sertifikat Standar adalah dokumen yang tidak bisa ditawar. SBU adalah bukti pengakuan formal yang menyatakan bahwa perusahaan Anda memiliki kompetensi, kualifikasi, dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. SBU diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), yang kini berada di bawah naungan Kementerian PUPR.

Seiring dengan perubahan regulasi, kini ada juga istilah Sertifikat Standar. Ini adalah perizinan berbasis risiko yang diterbitkan melalui sistem Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS RBA). Untuk bisa memiliki Sertifikat Standar di bidang konstruksi, Anda wajib memiliki SBU yang sudah terverifikasi dan terintegrasi dengan OSS. Tanpa SBU dan Sertifikat Standar yang sesuai, perusahaan konstruksi tidak akan bisa lolos kualifikasi di sistem SPSE.

Sebagai contoh, jika Anda ingin mengerjakan proyek pembangunan jalan, Anda harus memiliki SBU dengan klasifikasi yang relevan, seperti Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan. Jika Anda ingin menggarap proyek pemerintah berupa gedung, Anda membutuhkan SBU dengan klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung.

SBU bukan hanya sekadar dokumen legalitas, tetapi juga merupakan cerminan dari kapabilitas perusahaan Anda. SBU menunjukkan tingkat kualifikasi (kecil, menengah, besar) yang menentukan batasan nilai proyek yang bisa Anda ikuti. Mengurus SBU yang valid dan sesuai adalah investasi strategis untuk jangka panjang.

Pentingnya Laporan Keuangan Perusahaan yang Diaudit Akuntan Publik

Tender proyek pemerintah seringkali mensyaratkan peserta untuk menyertakan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan publik terdaftar. Ini terutama berlaku untuk proyek-proyek dengan nilai kontrak yang besar. Laporan keuangan yang diaudit berfungsi sebagai validasi independen atas kondisi finansial perusahaan Anda.

Mengapa ini penting? Pemerintah ingin memastikan bahwa perusahaan yang memenangkan tender memiliki kesehatan finansial yang memadai untuk menyelesaikan proyek tanpa hambatan. Laporan keuangan yang diaudit menunjukkan transparansi, kredibilitas, dan stabilitas finansial. Ini adalah cara untuk memitigasi risiko gagal proyek akibat masalah keuangan kontraktor.

Berdasarkan studi dari Pusat Kajian Pengadaan Indonesia (PKPI), perusahaan dengan laporan keuangan yang diaudit memiliki tingkat keberhasilan tender proyek pemerintah yang jauh lebih tinggi. Laporan ini memberikan kepercayaan ekstra kepada panitia tender.

Sebagai pemilik atau manajer perusahaan, Anda harus melihat proses audit ini bukan sebagai beban, melainkan sebagai investasi untuk meningkatkan kredibilitas dan peluang bisnis Anda. Proses ini juga memberikan Anda pandangan yang lebih jelas tentang kondisi internal perusahaan.

Baca Juga:

Strategi Efektif Memenangkan Tender Proyek Pemerintah: Taktik yang Jitu

Membaca Dokumen Tender dengan Cermat: Seni Memahami Kebutuhan Proyek

Dokumen tender adalah peta jalan Anda. Di dalamnya, Anda akan menemukan semua informasi penting: HPS, spesifikasi teknis, syarat kualifikasi, metode evaluasi, hingga jadwal pelaksanaan. Sayangnya, banyak perusahaan gagal di tahap ini karena tidak membaca dokumen dengan cermat. Mereka terburu-buru, hanya melihat HPS, dan langsung menyusun penawaran tanpa memahami persyaratan detail.

Strategi pertama yang paling efektif adalah meluangkan waktu untuk membaca seluruh dokumen tender, dari halaman pertama hingga terakhir. Garis bawahi setiap detail, persyaratan teknis, dan poin-poin krusial yang dapat memengaruhi penawaran Anda. Pahami betul apa yang diinginkan oleh pihak pemerintah.

Sebagai contoh, sebuah proyek pembangunan gedung sekolah mungkin mensyaratkan penggunaan material ramah lingkungan. Jika Anda tidak membaca detail ini dan menawarkan material konvensional, penawaran Anda akan langsung gugur.

Membaca dokumen tender dengan cermat adalah pondasi dari penawaran yang kuat. Ini adalah tahapan yang memisahkan antara peserta yang serius dan yang hanya mencoba-coba. Pengalaman saya menunjukkan, banyak proyek pemerintah hilang bukan karena penawaran harga yang mahal, melainkan karena ketidaksesuaian administrasi atau teknis yang sepele.

Menyusun Penawaran yang Kompetitif dan Realistis

Menyusun penawaran yang kompetitif bukan berarti memberikan harga terendah. Strategi ini sangat berbahaya dan bisa berujung pada kerugian. Penawaran yang kompetitif adalah penawaran yang realistis, sesuai dengan HPS, dan didukung oleh analisis harga yang kuat. Anda harus bisa membuktikan bahwa harga yang Anda tawarkan masuk akal dan memungkinkan Anda untuk menyelesaikan proyek dengan standar kualitas yang tinggi.

Selain harga, bagian terpenting dari penawaran adalah proposal teknis. Di sinilah Anda harus menunjukkan keunggulan perusahaan Anda. Jelaskan secara detail metodologi pelaksanaan, jadwal kerja, dan kualifikasi tim yang akan Anda turunkan ke proyek tersebut. Tunjukkan bahwa Anda memiliki pemahaman mendalam tentang proyek dan solusi terbaik untuk setiap tantangan yang mungkin muncul.

Mengutip data dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, pemerintah lebih memprioritaskan penyedia jasa yang menawarkan proposal teknis yang unggul, bahkan jika harga mereka sedikit lebih tinggi dari pesaing. Ini karena pemerintah sadar, kualitas dan ketepatan waktu jauh lebih berharga daripada harga terendah yang berisiko gagal di tengah jalan.

Membangun penawaran yang kuat membutuhkan kombinasi antara analisis harga yang akurat dan proposal teknis yang meyakinkan. Ini adalah seni dan ilmu yang harus terus Anda asah.

Baca Juga:

Memanfaatkan Jaringan dan Informasi: Bukan Sekadar Koneksi, Tapi Strategi

Membangun Relasi dengan Instansi Pemerintah: Kemitraan Strategis

Banyak yang keliru mengira bahwa "jaringan" dalam konteks proyek pemerintah berarti kolusi. Padahal, jaringan yang sehat adalah kemitraan strategis yang dibangun atas dasar profesionalisme dan kepercayaan. Instansi pemerintah, seperti kementerian atau dinas, adalah partner bisnis potensial Anda. Membangun relasi dengan mereka berarti Anda memahami kebutuhan mereka, visi mereka, dan tantangan yang mereka hadapi.

Anda bisa memulai dengan aktif berpartisipasi dalam forum-forum industri, seminar yang diadakan oleh pemerintah, atau bahkan sekadar menjaga komunikasi yang baik dengan pejabat di instansi terkait. Tujuannya bukan untuk mendapatkan informasi rahasia, melainkan untuk mendapatkan wawasan tentang rencana pembangunan jangka panjang atau kebutuhan-kebutuhan yang mungkin akan menjadi proyek di masa depan.

Sebagai contoh, jika Anda mengetahui bahwa Dinas PUPR di suatu daerah berencana untuk fokus pada pembangunan drainase perkotaan dalam lima tahun ke depan, Anda bisa mulai mempersiapkan tim, teknologi, dan SBU yang relevan. Ini adalah strategi proaktif yang jauh lebih efektif daripada menunggu tender diumumkan.

Relasi yang baik juga mempermudah Anda dalam proses verifikasi dokumen atau koordinasi teknis, terutama dalam proyek pemerintah yang kompleks. Mereka akan melihat Anda sebagai mitra yang dapat diandalkan, bukan sekadar peserta tender.

Pentingnya Mendaftar di Sistem OSS RBA dan Integrasinya

Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS RBA) adalah sistem perizinan terpadu yang sangat krusial bagi setiap pelaku usaha. Pemerintah mewajibkan setiap perusahaan untuk memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) dan perizinan terkait lainnya yang diurus melalui OSS.

Mengapa ini penting untuk tender? Karena seluruh data perizinan Anda, mulai dari NIB, Sertifikat Standar, hingga SBU, akan terintegrasi dalam satu sistem. Saat Anda mendaftar di SPSE, data-data ini akan divalidasi secara otomatis melalui sistem OSS. Jika data Anda tidak lengkap atau tidak valid di OSS, Anda akan kesulitan untuk lolos tahap kualifikasi.

Proses di OSS RBA terkadang rumit dan membutuhkan pemahaman mendalam. Mengurusnya sendiri bisa memakan waktu dan rentan kesalahan. Menggunakan layanan profesional untuk mengurus perizinan di OSS RBA adalah investasi yang sangat bijak.

Integrasi data yang mulus antara OSS RBA dan sistem pengadaan seperti SPSE adalah salah satu kunci untuk memastikan bahwa Anda siap secara administrasi untuk setiap tender proyek pemerintah yang datang. Ini adalah fondasi dari kesuksesan jangka panjang.

Baca Juga: Strategi Jitu Pengadaan Laptop 2025: Efisiensi Biaya, Performa Maksimal, dan Kepatuhan Hukum

Memitigasi Risiko dan Menghindari Jebakan Proyek Pemerintah

Analisis Risiko Proyek: Lebih dari Sekadar Analisis Profit

Tidak semua proyek pemerintah menguntungkan. Bahkan, beberapa proyek bisa menjadi jebakan yang berujung pada kerugian. Oleh karena itu, melakukan analisis risiko yang mendalam sebelum memutuskan untuk ikut tender adalah hal yang sangat penting.

Analisis ini harus mencakup beberapa aspek:

• Risiko Teknis: Apakah Anda memiliki kompetensi dan sumber daya yang memadai untuk menyelesaikan proyek sesuai spesifikasi?
• Risiko Finansial: Apakah HPS realistis? Apakah ada risiko penundaan pembayaran dari pemerintah?
• Risiko Regulasi: Apakah ada peraturan baru yang dapat memengaruhi proyek di tengah jalan?
• Risiko Lingkungan: Apakah proyek tersebut membutuhkan Amdal atau UKL-UPL yang rumit?

Berdasarkan studi kasus yang dipublikasikan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sekitar 15% proyek pemerintah mengalami penundaan atau kegagalan akibat manajemen risiko yang buruk. Angka ini mencerminkan betapa pentingnya tahapan analisis risiko ini.

Sebagai manajer perusahaan, Anda harus memastikan bahwa tim Anda tidak hanya melihat profit, tetapi juga memahami semua potensi risiko yang melekat pada setiap proyek. Proyek dengan margin profit yang kecil tapi risiko yang rendah bisa jadi lebih menguntungkan daripada proyek dengan margin besar tapi risiko tinggi.

Pentingnya SPPL, UKL-UPL, dan Amdal: Kepatuhan Lingkungan

Persyaratan lingkungan seperti SPPL (Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan), UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup), hingga Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) kini menjadi bagian tak terpisahkan dari tender proyek pemerintah, terutama untuk proyek konstruksi.

Kepatuhan terhadap regulasi lingkungan menunjukkan komitmen perusahaan Anda terhadap keberlanjutan. Pemerintah, di bawah dorongan global, semakin serius dalam memastikan setiap proyek pembangunan tidak merusak lingkungan.

Mengurus dokumen-dokumen lingkungan ini bisa jadi rumit dan memakan waktu. Prosesnya membutuhkan koordinasi dengan berbagai instansi dan pemahaman mendalam tentang regulasi lingkungan yang berlaku.

Kegagalan dalam memenuhi persyaratan lingkungan dapat menyebabkan proyek dihentikan paksa atau bahkan sanksi hukum yang berat. Mengurus dokumen-dokumen ini dari awal adalah langkah proaktif yang menunjukkan profesionalisme dan tanggung jawab perusahaan Anda.

Baca Juga: Strategi Jitu Menjadi Penyedia Barang Jasa Unggul: Kunci Sukses Memenangkan Tender 2025

Optimalisasi SDM dan Manajemen Proyek: Mesin Penggerak Kesuksesan

Pentingnya Sertifikasi Keahlian dan Keterampilan (SKK)

Dalam tender proyek pemerintah, terutama di sektor konstruksi, kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor penentu. Pemerintah mensyaratkan setiap proyek dikerjakan oleh tenaga ahli yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) yang valid, yang dikeluarkan oleh LSP dan terlisensi oleh LPJK.

Memiliki tim dengan SKK yang sesuai dengan klasifikasi proyek tidak hanya meningkatkan peluang Anda memenangkan tender, tetapi juga menjamin bahwa pekerjaan dilakukan oleh tenaga profesional yang kompeten. Ini adalah jaminan kualitas yang terukur.

Sebagai HRD atau manajer perusahaan, investasi dalam pelatihan dan sertifikasi SKK untuk karyawan adalah hal yang sangat strategis. Ini tidak hanya meningkatkan kapabilitas tim, tetapi juga membuat perusahaan Anda lebih kompetitif.

Saat Anda melampirkan daftar tenaga ahli bersertifikat dalam proposal teknis, panitia tender akan melihatnya sebagai poin plus yang kuat. Ini menunjukkan bahwa Anda memiliki SDM yang terjamin kualitasnya untuk proyek pemerintah.

Manajemen Proyek Berbasis Data dan Laporan Berkala

Setelah memenangkan tender, tantangan sesungguhnya dimulai. Manajemen proyek yang buruk bisa menyebabkan penundaan, pembengkakan biaya, dan bahkan sanksi dari pemerintah. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan manajemen proyek yang ketat dan berbasis data.

Gunakan software manajemen proyek untuk memantau jadwal, anggaran, dan kinerja tim secara real-time. Komunikasi yang efektif dengan pihak pemerintah juga sangat penting. Sampaikan laporan kemajuan secara berkala, baik itu mingguan atau bulanan.

Transparansi dalam laporan ini akan membangun kepercayaan. Jika ada masalah atau tantangan, sampaikan secara terbuka dan tawarkan solusi. Pendekatan proaktif ini akan membuat pihak pemerintah melihat Anda sebagai mitra yang bertanggung jawab.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh World Bank Group, proyek infrastruktur di Indonesia yang dikelola dengan manajemen proyek yang baik memiliki tingkat keberhasilan penyelesaian tepat waktu hingga 80%. Ini membuktikan bahwa manajemen yang solid adalah kunci.

Baca Juga: Bongkar Tuntas Manfaat E Katalog: Senjata Rahasia Pengadaan Digital Anti-Gagal dan Transparan

Studi Kasus Sukses: Kisah Perusahaan yang Menguasai Proyek Pemerintah

Studi Kasus 1: Dari Startup Kecil Menjadi Kontraktor Raksasa

Ada sebuah perusahaan konstruksi kecil yang awalnya hanya menggarap proyek-proyek swasta berskala mikro. Mereka memiliki tim yang solid dan etos kerja yang tinggi, namun sulit berkembang karena tidak memiliki SBU dan perizinan yang memadai. Mereka memutuskan untuk berinvestasi pada legalitas, mengurus NIB, SBU, dan perizinan di OSS RBA.

Setelah semua legalitas lengkap, mereka mulai berani mencoba tender proyek pemerintah. Awalnya, mereka kalah di beberapa tender kecil. Namun, mereka tidak menyerah. Mereka terus memperbaiki proposal teknis dan menyusun penawaran yang lebih realistis.

Dalam kurun waktu tiga tahun, mereka berhasil memenangkan tender pembangunan beberapa jembatan kecil dan drainase kota. Keberhasilan ini membuat mereka mendapatkan kepercayaan, reputasi, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk mengikuti tender-tender yang lebih besar. Kini, mereka menjadi salah satu kontraktor yang diperhitungkan di daerahnya.

Kisah ini menunjukkan bahwa kesuksesan tidak datang dari kebetulan, melainkan dari persiapan yang matang dan kemauan untuk terus belajar.

Studi Kasus 2: Perusahaan IT yang Menembus Pasar E-Katalog

Sebuah perusahaan IT yang fokus pada pengembangan software manajemen data awalnya kesulitan menembus proyek pemerintah. Mereka tidak tahu harus memulai dari mana. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mendaftarkan produk mereka di E-Katalog.

Proses pendaftaran ini memakan waktu dan butuh ketelitian, namun setelah produk mereka terdaftar, mereka mulai mendapatkan pesanan dari kementerian dan lembaga pemerintah. Proses pengadaan menjadi lebih cepat dan efisien.

Dalam satu tahun, omset mereka dari proyek pemerintah meningkat hingga 300%. Kisah ini membuktikan bahwa E-Katalog adalah kanal yang sangat efektif untuk pelaku usaha di luar sektor konstruksi.

Mereka berhasil karena melihat peluang di era digitalisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Baca Juga: Revolusi Pengadaan Barang/Jasa: Membongkar Tuntas Keunggulan Implementasi E Kontrak

Kesimpulan: Waktunya Ambil Tindakan Nyata untuk Sukses di Proyek Pemerintah

Menguasai tender proyek pemerintah bukanlah hal yang mustahil. Ini adalah sebuah proses yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang regulasi, kesiapan administrasi, strategi penawaran yang cerdas, dan manajemen proyek yang solid. Dengan persiapan yang tepat, Anda tidak hanya bisa bersaing, tetapi juga memenangkan proyek-proyek yang akan membawa perusahaan Anda ke level berikutnya.

Jangan biarkan kerumitan birokrasi dan persyaratan yang ketat menghalangi Anda. Mulailah berinvestasi pada legalitas, kompetensi, dan strategi yang tepat.

Untuk mempermudah perjalanan Anda, kami di sini untuk membantu. Kunjungi https://duniatender.com untuk mendapatkan layanan bantuan pengurusan akuntan publik, laporan keuangan perusahaan, SBU Jasa Konstruksi, Sertifikat Standar, Pembuatan Izin Usaha & Izin Komersial/Operasional, Penyusunan Persyaratan Teknis (SPPL, UKL-UPL, Amdal), Integrasi dengan Instansi Terkait (Urutan proses OSS terkadang memerlukan koordinasi dengan pihak lain, seperti Kementerian/Lembaga, Dinas, atau BPN. Kami akan memastikan semua proses berjalan mulus), Konsultasi Risiko Kegiatan Usaha (RBA), Pembaruan dan Perubahan Data OSS, Perubahan data perusahaan, Upgrade izin, SBU Konsultan, SBU Kontraktor, SBU non Konstruksi, ISO, SMK3, Seluruh Indonesia. Jadikan Duniatender.com sebagai partner terpercaya Anda dalam menguasai tender proyek pemerintah.